Dengan gaya penyampaian yang sederhana namun menyentuh, tim dari Kemensos (Bapak Ranto, Ibu Surati dan Ibu Ratna) memperkenalkan apa itu Sekolah Rakyat—sebuah model pendidikan berbasis komunitas yang fleksibel dan menjangkau anak-anak yang tidak bisa mengakses sekolah formal secara penuh. Di tengah paparan data dan kisah inspiratif, suasana menjadi lebih terbuka saat sesi tanya jawab, di mana orang tua bertanya langsung tentang kurikulum, sistem pembelajaran, hingga harapan masa depan anak-anak mereka.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar. Ini adalah jembatan harapan bagi anak-anak untuk tetap bisa tumbuh, belajar, dan bermimpi, meski dalam keterbatasan,” ujar Ibu Ratna, salah satu perwakilan dari Kemensos
“Kami menyambut baik program ini karena sejalan dengan semangat inklusif dan pemerataan pendidikan. Kami ingin semua anak, apapun latar belakangnya, memiliki kesempatan untuk terus belajar.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, kegiatan ini bukan hanya tentang edukasi, tetapi juga tentang menghadirkan keadilan sosial di dunia pendidikan. Harapannya, Sekolah Rakyat menjadi ruang yang hidup—tempat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berdaya, penuh percaya diri, dan siap menatap masa depan.
Tayangan lengkap Kegiatan Sosialisasi Sekolah Rakyat