MATERI PENGENALAN ANAK KESULITAN BELAJAR [AKB]

SMP N 3 Bantul
0

Pada hari Jumat, 9 Agustus 2024 kemarin, SMPN 3 Bantul mengadakan Berbagi Praktik Baik "Pengenalan Anak Kesulitan Belajar" dengan menghadirkan 3 (tiga) narasumber sekaligus. Meskipun ketiga narasumber berasal dari internal SMPN 3 Bantul namun ketiganya telah mendapatkan materi tersebut ketika lolos Diklat yang diadakan oleh gtk.kemdikbud. Jadi narasumbernya bukan kaleng-kaleng tentang materi Anak Kesulitan Belajar. Kegiatan Berbagi Praktik Baik ini dilaksanakan secara blended yaitu diikuti oleh guru-guru SMPN 3 Bantul sendiri dan juga guru-guru di luar sekolah karena disiarkan melalui streaming Youtube SMP 3 Bantul dan Live Tiktok SMP 3 Bantul. 

Para narasumber yang tampil kemarin yaitu Ibu Primadina Cahyati, M.Pd (Guru Bahasa Inggris), Ibu Noviana Hapsari, M.Pd (Guru IPA) dan Bella Kirana, S.Pd (Guru Bahasa Inggris). Lalu apa saja yang mereka bahas dalam berbagi praktik baik tersebut?

  1. Identifikasi Kesulitan Belajar : Pemahaman Kesulitan Belajar: Guru perlu memahami jenis-jenis kesulitan belajar yang umum, seperti disleksia (kesulitan membaca), diskalkulia (kesulitan matematika), dan dispraksia (kesulitan motorik). Pengamatan dan Evaluasi: Melakukan pengamatan terhadap perilaku dan kinerja siswa di kelas serta menggunakan alat evaluasi atau asesmen untuk mengidentifikasi area spesifik di mana siswa mengalami kesulitan.
  2. Strategi Pembelajaran Diferensiasi: Pembelajaran Individual: Menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Ini dapat mencakup penyediaan materi tambahan, waktu ekstra untuk menyelesaikan tugas, atau penjelasan yang lebih sederhana. Pendekatan Multisensori: Menggunakan berbagai indera dalam proses belajar, seperti visual, auditori, dan kinestetik, untuk membantu siswa memahami materi dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka. Pemberian Pilihan: Memberikan pilihan kepada siswa dalam cara mereka belajar atau menyelesaikan tugas, seperti melalui proyek, presentasi, atau tulisan.
  3. Penggunaan Alat Bantu dan Teknologi: Aplikasi dan Perangkat Lunak Pendidikan: Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi pembelajaran yang dirancang khusus untuk siswa dengan kesulitan belajar, seperti aplikasi baca-tulis atau permainan matematika interaktif. Alat Bantu Fisik: Menggunakan alat bantu seperti flashcards, manipulatif matematika, atau alat tulis khusus yang dapat membantu siswa dalam proses belajar.
  4. Lingkungan Belajar yang Mendukung: Pengaturan Kelas: Menyusun kelas agar lebih ramah bagi siswa dengan kesulitan belajar, seperti tempat duduk yang minim distraksi atau area belajar yang tenang. Waktu yang Fleksibel: Memberikan kelonggaran waktu untuk siswa menyelesaikan tugas atau mengikuti ujian sesuai dengan kebutuhan mereka.
  5. Pendekatan Pembelajaran Kolaboratif: Pembelajaran dalam Kelompok Kecil: Memfasilitasi pembelajaran dalam kelompok kecil atau pasangan, di mana siswa dapat bekerja sama dan saling membantu memahami materi. Mentor Sebaya: Mendorong siswa yang lebih unggul untuk membantu teman sekelas mereka yang mengalami kesulitan belajar.
  6. Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran, memberikan mereka strategi yang dapat digunakan di rumah untuk mendukung anak mereka. Kerjasama dengan Ahli: Bekerjasama dengan konselor, psikolog pendidikan, atau spesialis kesulitan belajar untuk mendapatkan penilaian yang lebih mendalam dan rekomendasi intervensi yang tepat.
  7. Dukungan Emosional dan Psikososial: Penguatan Positif: Memberikan pujian dan dorongan kepada siswa untuk usaha mereka, bukan hanya hasilnya, untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka. Manajemen Stres dan Kecemasan: Mengajarkan teknik manajemen stres dan kecemasan yang mungkin dialami siswa akibat kesulitan belajar mereka.
  8. Penilaian Berbasis Kinerja: Asesmen Alternatif: Menggunakan berbagai bentuk penilaian selain tes tertulis, seperti proyek, presentasi, atau portofolio, untuk menilai kemampuan siswa secara lebih komprehensif.


Dengan menerapkan pendekatan dan strategi yang tepat, guru dapat membantu anak dengan kesulitan belajar mengatasi hambatan mereka dan mencapai hasil akademis yang lebih baik. Besar harapan kami, kegiatan berbagi praktik baik ini bisa terus dilanjutkan sebagai sarana berbagi kebaikan dan memberikan wadah bagi guru-guru kreatif dan inovatif untuk maju dan berkembang menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Jadi pantengin terus informasi SMPN 3 Bantul, siapa tahu banyak informasi dan berbagi praktik baik seperti di atas yang dapat menambah pengetahun dan keterampilan para guru. 

Berikut materi presentasi : 

Kesulitan Anak - Membaca

Kesulitan Anak - Menulis

Kesulitan Anak - Berhitung

Materi Lengkap




Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top