Penghargaan ini tidak diraih dengan mudah. Seleksi dimulai dengan para peserta yang mengirimkan video dan naskah mengenai inovasi pendidikan yang mereka kembangkan. Setelah melalui seleksi substansi, peserta yang lolos melanjutkan ke babak wawancara. Pada sesi wawancara ini, tim juri tidak mewawancarai peserta secara langsung, tetapi menggali informasi dari atasan peserta (Ibu Retno Yuli Astuti, M.Pd, M.M), rekan kerja (Bapak Supardal, M.Pd), dan orang tua murid (Ibu Natasya) di sekolah yang dipimpin oleh peserta. Tahap wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai dampak inovasi yang dilakukan peserta terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Setelah lolos dari babak wawancara, terpilih 5 (lima) finalis yang melanjutkan ke tahap gelar wicara. Dalam sesi ini, para finalis mempresentasikan inovasi mereka di hadapan dewan juri dan peserta lainnya. Dari lima finalis tersebut, dipilih tiga terbaik se-DIY, di mana Joko Sulistya berhasil meraih peringkat kedua.
Penghargaan ini menjadi bukti dedikasi Bapak Joko Sulistya, M.Pd, M.Hum dalam memajukan pendidikan di SMPN 3 Bantul melalui program-program inovatif, seperti Program "Balidanu" yang berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi siswa. Pencapaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pendidik lain untuk terus berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Selamat kepada Bapak Joko Sulistya, M.Pd, M.Hum atas prestasi yang membanggakan ini!