"Balidanu" dari Bantul: Ketika Literasi dan Numerasi Tumbuh Bersama Budaya

SMP N 3 Bantul
0

Tak semua kepala sekolah bisa menyulap program sekolah menjadi gerakan pembelajaran yang hidup, membumi, sekaligus inovatif. Tapi itulah yang dilakukan oleh Bapak Joko Sulistya, M.Pd., M.Hum., Kepala SMP Negeri 3 Bantul yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Juara 2 Kepala SMP Inovatif dalam ajang Jambore GTK Hebat Tingkat DIY 2024. Atas capaian tersebut, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) DIY mengundangnya dalam program inspiratif “Prestasi Anak Negeri” Seri ke-7 (Tayangan bisa dilihat pada video di bawah). Topik yang diangkat kali ini sangat relevan: "Program Balidanu – Penguatan Literasi dan Numerasi Siswa", sebuah inisiatif khas dari SMPN 3 Bantul yang menyatukan budaya lokal dengan pendekatan literasi dan numerasi kontekstual. BALIDANU, singkatan dari Budaya Literasi dan Numerasi, lahir dari kebutuhan untuk mendekatkan keterampilan dasar abad ke-21 dengan kehidupan nyata siswa.

Program Balidanu (Budaya Literasi dan Numerasi) lahir dari keprihatinan: penurunan nilai literasi dalam rapor pendidikan 2023 sebesar 1,2%. Meskipun memiliki perpustakaan akreditasi A dan fasilitas baca lainnya, aktivitas literasi di SMPN 3 Bantul saat itu masih bersifat seremonial. Dengan tantangan rendahnya minat baca dan numerasi siswa, serta keterbatasan keterlibatan guru, Pak Joko merancang strategi menyeluruh yang melibatkan seluruh warga sekolah, lingkungan fisik, dan kemitraan eksternal.

Strategi Utama Program Balidanu :

  1. Penguatan Siswa: melalui program Takatab (Tadarus & Kajian Alkitab) setiap pagi, dan Bersinergi (Berkarya Senin Pagi) yang mendorong siswa menulis cerpen, puisi, artikel, hingga komik setiap pekan.
  2. Penguatan Guru dan Tendik: Program Duta BacaGuru Bersinar (Berprestasi dan Berkarya), serta praktik baik melalui Gaba Bersinar yang bahkan diikuti guru dari luar sekolah.
  3. Penguatan Perpustakaan Widya Pustaka: revitalisasi perpustakaan dengan fasilitas seperti Gazebo Bertema, Angkringan Baca, dan kartu pelajar multifungsi.
  4. Penguatan Lingkungan Sekolah: mulai dari Kantin Berkata yang berisi poster edukatif, pohon berlabel sains, hingga galeri karya siswa di setiap sudut sekolah.
  5. Penguatan Lingkungan di Luar Sekolah : Dengan memaksimalkan media sosial sekolah seperti website, Instagram, Tiktok dan Youtube . 

Program Balidanu telah memberikan dampak konkret:

  • Siswa: meraih juara dalam olimpiade sains dan lomba menulis tingkat nasional, dan menunjukkan peningkatan kepercayaan diri melalui karya mingguan.
  • Guru: mengikuti pelatihan, berbagi praktik baik, bahkan meraih medali emas Kejuaraan Sains Indonesia dan beasiswa Microcredential Harvard University.
  • Sekolah: mendapatkan penghargaan “Sekolah Aktif Literasi”, “Honorable School” dari Global House National Olympic Committee, dan menjadi rujukan studi tiru nasional.

Lebih dari sekadar program, Balidanu telah membentuk budaya baru di SMPN 3 Bantul. Siswa kini akrab dengan perpustakaan dan kegiatan menulis, sementara guru semakin antusias belajar dan berbagi.

“Balidanu bukan sekadar kurikulum tambahan, tapi cara kami membentuk siswa yang literat, numerat, dan siap menjadi warga global yang berbudaya,” ungkap Pak Joko.

Tak heran jika inisiatif ini mendapat apresiasi tinggi, dan kini siap menjadi inspirasi bagi sekolah lain di seluruh Indonesia. Bagi yang ingin menyimak lebih lengkap dapat dilihat pada tayangan berikut ini. 



#SahabatBBGTKDIY #PrestasiAnakNegeri #Balidanu #GTKHebat #KepalaSekolahInovatif #SMPN3Bantul #LiterasiNumerasi #SekolahBudayaMendunia

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top