Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menawarkan Beasiswa dari Harvard University yang dikenal dengan Program Beasiswa Microcedential. Program Beasiswa Microcedential adalah program pendidikan/pelatihan jangka pendek dengan topik materi pendidikan dan pelatihan teknis dan spesifik, biasanya dilaksanakan dalam bentuk pendidikan jangka pendek secara daring selama kurun waktu 3, 4 atau 6 bulan pada perguruan tinggi luar negeri, seperti Harvard University. Sedangkan CS50X sendiri merupakan kursus pemrogaman yang ditawarkan oleh Universitas Harvard bagu peserta dengan atau tanpa pengalaman pemrogaman sebelumnya.
Materi kursus meliputi berpikir algoritma, pemecahan masalah, dan penggunaan bahasa pemrogaman seperti C, Python, SQL, JavaScrips, CSS dan HTML. Kursus Microdential CS50X ini memiliki kumpulan soal yang mendalam dan peserta yang berhasil menyelesaikan tugas dan proyek akhir berhal mendapatkan sertifikat resmi dari universitas prestisius ini. Intinya, Program Beasiswa inovatif ini ditujukan untuk membantu guru-guru mengembangkan keterampilan digital mereka dan meningkatkan pengelaman belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Di tahun 2023 ini, kemendikbud menaikkan kuota penerima beasiswa Microcedential dari 150 orang menjadi 300 orang di seluurh Indonesia. Beasiswa Microcredential CS50X dari Harvard University ini dapat diikuti oleh guru SMP, SMA dan SMK di seluruh Indonesia. Dari 300 orang yang terpilih di seluruh Indonesia, hanya 4 orang yang berasal dari Kabupaten Bantul dan dari 4 orang tersebut, 2 orang dari SMPN 3 Bantul. Luar Biasa. Dua orang dari SMPN 3 Bantul tersebut adalah guru Bahasa Inggris, Ibu Bella Kirana, S.Pd dan guru IPA, Ibu Noviana Hapsari, M.Pd. Ibu Bella Kirana, S.Pd sendiri saat ini baru menempuh pendidikan Magister (S2) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Setelah mengikuti serangkaian seleksi, pertama seleksi administrasi kemudian dilanjutkan seleksi wawancara dalam Bahasa Inggris. Selamat Bu Bella Kirana, S.Pd dan Bu Noviana Hapsari, M.Pd Semoga dengan keberhasilan 2 (dua) guru SMPN 3 Bantul ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi guru lain untuk berkembang dan berprestasi di tingkat dunia.