Bapak Joko Sulistya, M.Pd, M.Hum tercatat sebagai salah satu penulis yang karya dwibahasanya masuk dalam daftar apresiasi jenjang C (untuk usia 11–13 tahun). Keterlibatan beliau tidak hanya menunjukkan kiprah sebagai kepala sekolah, tetapi juga sebagai praktisi literasi yang aktif berkarya.
“Menulis cerita anak dalam dua bahasa adalah salah satu cara menyentuh dunia anak dan menghidupkan kembali kekayaan lokal yang berharga,” ujar beliau dalam kesempatan terpisah.
Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Balai Bahasa DIY untuk mendorong penguatan literasi berbasis budaya dan bahasa daerah. Selain penyerahan penghargaan, kegiatan ini juga memuat sesi verifikasi karya, penandatanganan pernyataan keaslian, dan pembacaan karya terpilih. Melalui keikutsertaan tokoh pendidikan seperti Bapak Joko Sulistya, kegiatan literasi di lingkungan sekolah diharapkan terus berkembang, tidak hanya dari sisi pembacaan, tetapi juga penciptaan karya-karya yang mendidik, kontekstual, dan membumi.
#JokoSulistya #SMPN3Bantul #CeritaAnakDwibahasa #BalaiBahasaDIY #LiterasiBerbasisBudaya
#GuruMenulis #KepalaSekolahInspiratif #PenghargaanKarya2025 #SayembaraGLN2025
#BanggaBerkarya